Laota, seafood di Bali |
Apa itu bubur pelangi?
Ketika saya mendengar pertama kali yang ada dibenak saya ialah semangkuk bubur yang akan ada bermacam-macam warna di dalamnya. Ternyata tidak. Ternyata hanya semangkuk bubur biasa yang di dalamnya terdapat beberapa lauk--seafood seperti udang kecil. Dari segi rasa, memang bubur pelangi Laota ini terrasa unik dibandingkan bubur lain. Kita bertiga akhirnya memesan satu porsi bubur pelangi, ditemani oleh cakue (benar ga ya tulisannya?) dan udang.
Cakue dan Bubur Pelangi, Retoran Laota, Kuta, Bali. |
Restoran ini memang bukan restoran baru, sudah berdiri sejak lama dan tidak pernah berpindah tempat. Berlokasi strategis di Jalan Raya Kuta No. 530, tepat di seberang Ibis Hotel Kuta Raya. Restoran Laota yang berkonsep kayu ini tidak terlalu besar, terdapat sekitar 20 meja bundar dan kotak yang cukup untuk santap ramai dengan teman dan keluarga. Di depan restoran ini terdapat meja bar dan beberapa akuarium layaknya restoran seafood lainnya. Dinding-dinding di dalam restoran dipenuhi oleh foto-foto yang bertema oriental, terlintas dibenak saya jika foto-foto itu ialah owner dari Restoran Laota itu sendiri.
Untuk harga, Laota bisa dikatakan seimbang antara harga dan kualitas makanannya. Berkisar Rp 50.000,- hingga Rp 100.000,- per orang untuk makan dan minum (tapi tergantung kalian makan apa dan seberapa banyak yaa, hehe).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar