Jumat, 06 September 2013

Ke Ngong Ping dengan Kereta Gantung Berlantaikan Kaca


Tidak afdol rasanya jika pergi ke Hongkong tapi tidak mengunjungi Ngong Ping. Ngong Ping sendiri ialah sebuah kawasan perwisataan di Lantau Island yang banyak sekali tempat di dalamnya untuk bisa dikunjungi. Untuk pergi ke sini saya dan teman menggunakan kereta (MTR), perjalanan memakan waktu selama satu jam dari kawasan Central untuk bisa tiba di Pulau Lantau.

Setibanya di kawasan Ngong Ping 360, kami antri membeli tiket. Antrian di sini bisa terbilang cukup panjang, karena sekaligus antre untuk naik cable car. Karena kami berdua bercanda, waktu untuk mengantre tidak terasa. Tiba-tiba saja kami sudah berada di depan loket. Kami akhirnya membeli paket komplit dengan Crystal Cabin seharga HKD 400 (RP 500.000,-). Memang cukup mahal, tetapi ada paket yang lebih murah seharga HKD 320 (Rp 384.000,-) dengan Standard Cabin.

Paket yang kita ambil termasuk:

  • Ngong Ping Village
  • Big Budha
  • Tai O Fishing Village (with boat)
  • Ngong Ping Piaaza


Apa itu crystal cabin?

Sebelumnya telah saya singgung mengenai cable car atau biasa disebut dengan "kereta gantung". Nah perjalanan ke Ngong Ping dari loket pembelian tiket akan memakan waktu 30 menit (5,6 km) dengan kereta gantung. Crystal Cabin ialah sebuah kereta gantung yang lantainya terbuat dari kaca yang bening, sehingga sangat terasa ketinggian dan bisa melihat dengan jelas ke bawah.
Lantai kaca di Crystal Cabin, ketinggian sekitar 100 M.

Pemandangan yang disajikan selama 30 menit juga sangat menjanjikan. Kita bisa melihat lautan, hutan, sungai, bahkan Patung Big Budha (Patung Perunggu Terbesar di Dunia) yang seakan-akan sedang bertapa di atas gunung juga terlihat dari kejauhan. Ada juga jalur tracking lari dan sepeda di bawah yang seakan-akan membelah kehijauan tumbuhan yang membalut bukit-bukit. Spektakuler.

Di kereta gantung, saya dan teman saya, Lionindra, berbarengan dengan 6 orang Korea. Pada saat kereta itu lepas landas. Sangat terasa ketinggian yang diakibatkan oleh lantai kaca yang mengalasi kaki kami. Kedua tangan saya pun semakin erat untuk menggenggam besi yang berada di dalam kabin.

Tapi lama-kelamaan rasa takut memudar karena pemandangan yang indah, bukit-bukit yang saling berhimpit menjadi pesona daya tarik pemandangan dari Ngong Ping 360. Ketinggian sekaligus lantai kaca dari kereta gantung membuat saya bisa menikmati 360 derajat pemandangan ke segala penjuruh arah.

Sebuah cerita lucu di Crystal Cabin... 
Big Budha terlihat dari kejauhan.

Emang dasarnya orang Korea, mereka memang selalu berlebihan dalam mengungkapkan ekspresi. Gumaman meriah pun terlontar dari mulut mereka. "Woahh!" "Aihhh!" "Uhhhh!" Kebayang kan jika ada 6 orang Korea yang seperti itu? Setiap apa pun yang terjadi, mereka akan berekspresi seperti itu. Saya dan Nindra pun akhirnya tidak bisa melepas tawa menyaksikan mereka yang terlihat norak, padahal memang budaya mereka yang seperti itu.


Puncak lelucon terjadi ketika seorang Korea disamping saya tidak bisa rileks alias tegang karena ketakutan. Seorang temannya pun menakut-nakutinya dengan berdiri sambil meloncat-loncatkan badannya. Pria yang ketakutan itu tambah takut melihat ulah temannya. Temannya itu pun menjadi-jadi, ia membalikan badan agar bisa berhadapan dengan pintu. Lalu ia "membuka" pintu kereta gantung dari dalam kabin dengan kedua tangannya. Ternyata pintu itu terbuka berkat ulahnya! Ia lalu segera menutupnya kembali dengan cepat, wajahnya berubah menjadi pucat karena tak disangka pintu itu akan bisa terbuka. Seluruh penumpang di kabin saya pun panik sesaat hingga pintu itu tertutup rapat kembali. Tetapi menyaksikan ekspresi orang Korea yang panik itu membuat saya tidak terlalu panik, malah saya dan Nindra pun tertawa lepas.

Padahal ia hanya berniat untuk menakut-nakuti temannya, tapi ternyata senjata makan tuan, ia nyaris membua pintu akhirat bagi dirinya sendiri. Ia langsung kembali duduk dan kelima temannya mungkin tidak akan melupakan kejadian itu seperti saya dan Nindra yang hingga sekarang masih ingat kejadian kocak sekaligus menyeramkan itu.

Coba saja kejadian tersebut saya abadikan dengan video...

Tanpa terasa kita sampai di ujung kabel kereta gantung itu berada, bepisah meninggalkan 6 orang Korea itu dengan keluar dari dalam kabin. Setibanya di Ngong Ping saya dan Nindra berjalan kaki ke tempat terminal bus untuk melanjutkan tur dengan tour guide ke Tai O Fishing Village.

Berlanjut di artikel lainnya, ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar